Minggu, 28 Agustus 2011

Pernah gak merasa begitu bangga dgn keangkuhan diri sendiri trus dihancurleburkan cuman dalam hitungan kecepatan cahaya? Pernah??
Aku pernah. Baru aja.
Rasanya?
Bangsat, gak terima, malu, lemah, gak berdaya, galau, emo (ya, emo itu keren seandainya saja andhika kangenband gak bikin poninya jd emo) tapi dalam kasus ku ada nyelip rasa bahagia, suka cita atau apapun itu yang membuat mu serasa menghisap satu ladang ganja sementara megan fox memblow job mu.

Semua karena "dia". Seorang gadis abg (kriteria yg selalu ku hindari) dengan tampang yg biasa2 saja dan dandanan cuek nan tomboy.

Biasa saja, nggak ada yg istimewa. Itu yg terlintas dipikiran ku waktu pertama kali ketemu. Dia dibawa teman ku waktu kita nongkrong dicafe.
Kesannya pendiam sedikit angkuh, terindikasi agak memproteksi diri, cuek, dan selebihnya gak tertebak. Secara fisik, ga cantik tp jg ga jelek. Malah cenderung mengingatkan aku sama sepupu ku yg masih smp.

Insting bajinganku bilang "well, i don't want to get laid with this girl"
Selain karena dia sudah jd gebetan temen ku, dia sama sekali bukan tipe ku. Memenuhi syarat pun gak. Angkuh kan? Kaya ganteng2nya aja aku ini

Lebih2 waktu tau umurnya baru 15 tahun. Oh yuck... Teenager girl... I hate them.

Aq lebih suka wanita dewasa, yg lebih tua ( aku pernah berhubungan dgn wanita yg umurnya lebih tua 7 tahun diatasku)
Lebih matang, dgn dress atau seragam kerja mereka yg ngepas dibadan padat mereka dan lipstik dibibir sensual yg mengilhamimu untuk buru2 pulang dan "bercengkrama" dgn sabun cair.
Mereka jg lebih punya inisiatif. Tahu kpn harus datang dan pergi.
Mereka tahu persis definisi "one night stand" itu seperti apa. Gak ada tuntutan macam2, gak ada "kamu-udah-tidurin-aku-jadi-kamu-gak-boleh-pergi-dari-aku", gak ada hal2 semacam komitmen dll.

Gak kaya cewek2 abg. Merepotkan, mereka pikir sekali ml dgn cowo mereka ga bakal ditinggalin dan bakal hidup bahagia sampai ajal menjemput.
Klo ditinggalin bakal nangis2, ngancem2 bunuh diri sampai bikin satu sekolahannya repot. Heh! Dramaqueen.. (dan ya, ini cerita nyata). Mereka pikir cinta sejati itu ada. Ya ada, para pria memang mencintai payudara dan vaginamu, that's all. Ga lebih.

Ya begitulah isi pikiranku dulu ttg cinta dan wanita. Dulu, sebelum dia datang memporak porandakan pola pikir yg selalu ku sombongkan ini.

Aku ga pernah merasa memiliki atau dimiliki oleh siapapun. Aku ya punya ku bukan punya siapa2.
Buat ku sex itu sanctuary pribadiku, tempat aku bisa tenang dan lari sebentar dari dunia yg penuh dgn orang2 dgn senyum palsu dan payudara palsu (say hi to malinda dee). Buat ku sex itu ga perlu cinta.

Aku ga percaya cinta, aq lebih percaya kasih sayang.
Dan satu2nya wanita yg ku sayangi itu alm. Ibuku yg bahkan aq sudah lupa wajahnya seperti apa.

Ibu ku dulu bunuh diri. Alasannya ga jelas. Aku jg ga pernah nanya ke bapak atau kakak. Malas ngebuka luka mereka lg.. Atau aib lebih tepatnya.
Tapi aku sangat2 menyayangi beliau. Aku paling suka ngeliat foto beliau semasa hidup atau ngedengar cerita2 ttg dia dari tante atau kakak. Apapun yg bisa jd pengingat bahwa dulu aku punya seorang ibu, apapun itu aku pasti suka. Alasan yg sama kenapa aku bikin tatto yg tulisannya nama beliau.

Well, kata orang2 beragama atau hadits atau apalah namanya. Orang yg bunuh diri bakal masuk neraka. Klo sampai ibu ku masuk neraka, aq dgn senang hati bakal ngobrak-ngabrik surga dan minta ibu ku dipindahkan ke sana. Biarpun artinya harus perang ngelawan seribu malaikat.


Kembali ke topik, topik hidayat. Eeh.. Jayus..

Sehabis pertemuan pertama dicafe aq ga pernah mikirin dia lg. Sampai suatu hari waktu lg twitteran ada acc dia di list follower ku.

Ku follow balik twitternya dia. Ga da maksud apa2. Cuman berpikir ga ada salahnya nambah teman.

Timelinenya dia agak "saru" dan aku mulai berpikir "wew, this little girl is so fuckin bitch"

Lalu aku yg pada dasarnya emang mata keranjang jd sering mention2an sama dia.
Masih biasa saja. Ga ada rasa apa2. Yah, mungkin mulai ada rasa nafsu.

Sampe suatu hari aq bosan. Ga da sesuatu yg menarik. Trus, ga tau knp aq punya ide buat minta no hp dia lewat dm twitter.

Dari situ kita mulai sering sms2an. Saling "memancing" satu sama lain.
Dan lagi.. Insting bajingan ku bilang "ga da salahnya nyoba main ma dia"
Trus aku ngajak jalan, ku bawa kermh dan.... Taaa.. Daaa... Terjadilah. Lumayan menyenangkan waktu itu.... Ok, i'm lying.. Sangat menyenangkan. Aku gak bakal menerangkan lebih rinci, ini blog biasa bukan situs cerita bokep.

Sehabis itu aku pikir semuanya bakal seperti biasanya. Dia bakal hilang dari hidup ku atau aq yg menghilang.

Tapi aq ga bisa berhenti menghubungi dia. Entah sekedar nanya kabar, ngajak jalan ke cafe, or get laid...
Ternyata dia berbeda dari yg ku pikir. Dia gak sama kaya cewek abg lainnya. Cuek, kesannya tangguh tp sebenarnya rapuh, gak pernah nuntut yg macem2, dia unik. Dan.. Belakangan aq nyadar klo senyumannya bikin aku lupa kalau hidup ku sebenarnya menyebalkan. Ga bisa dijelaskan dgn detail tapi ada yg aneh dgn dia, ada energi yg menarik ku supaya gak pergi dari dia. Aku ga tau apa itu. Atau lebih tepatnya, gak mau tahu.

Aku mulai ngerasa ada yg ga beres.
Terlebih waktu temen ku yg pertama kali kenal sama dia bilang "i've slept with her"
Entah kenapa waktu itu aku merasa muak, gak suka, marah. Pengen bgt aku nonjok teman ku waktu itu.

Aq sempat sesak napas waktu otak ku menyimpulkan klo sebenarnya aku lg cemburu.

Sinting! Mana mungkin aku yg ga mau jatuh cinta ini cemburu sama cewek abg. Aku ga terima. Ku tutup semua perasaan yg ada dgn logika dan kesombongan ku.

Aku coba untuk gak tertarik sama dia, aku coba untuk gak jatuh cinta.
Bah! Jatuh cinta! Mana mau aku tunduk sama perasaan semu hasil ilusi hati itu. Cuma org lemah yg mau.

Aku benar2 mencoba untuk pergi, untuk gak lg berhubungan sama dia. Dan aku gagal. Semakin aq coba semakin aq gagal. Aku dikalahkan perasaan ku sendiri. Aku mengkhianati diriku sendiri
. Dan aku benci itu. Sangat2 benci itu

Lama2 semua kesombonganku hancur satu persatu. Menguap jadi ketidakpedulian.

Aku nggak peduli umurnya berapa, aku nggak peduli dandanannya seperti apa, aku nggak peduli dia ga pernah pake make up, aku nggak peduli udah berapa cowok yg tidur sama dia, aku nggak peduli dgn masa lalu dia, aku nggak peduli dia peduli aku apa nggak. Aku nggak kenal dia, tapi aku gak peduli dgn semua itu.

Aku cuman mau dia ada disampingku, pegang erat tanganku sampai dunia ini mati karena kebusukan penghuninya sendiri.

Aku kalah, menyerah. Dan aku salah. Aku salah besar. Ternyata cinta itu ada. Dan aku jatuh cinta. Dengan dia. Cewek aneh berkacamata yang irit ngomong itu. Dan aq masih benci dgn kekalahan ini. Walaupun harus ku akui, aku senang dia ngalahin aku. Aku udah berhenti mencari, karena aku sudah dapatin apa yg ku cari dalam hidup yg memuakkan ini. Dia. Cuma dia.

Samarinda, 29-08-2010

Besok udah lebaran ya. Maaf lahir batin ya, khususnya buat kalian yg merasa perawannya saya renggut. Ngeh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar